Sucinya Anjing Dan Babi
By Admin
Oleh : Tavip Santoso
Umat Islam diharamkan makan babi, tetapi tidak otomatis babi jadi makhluk yang hina.
Air liur anjing memang najis, namun tidak berarti anjing itu mesti disakiti.
Ular dan binatang melata lainnya haram untuk dimakan, namun tidak boleh semena-mena untuk membunuhnya.
Seekor nyamuk tidak akan pernah dimintai pertanggung jawabannya karena sering menggigit kita secara diam-diam.
Semua itu makhluk yang tidak memiliki dosa meskipun nalurinya membunuh atau menyakiti makhluk lain.
Mereka tetap suci karena hanya mengikuti sunnatullah. Mereka tidak pernah menyimpang dari takdirnya.
Yang menyebut dirinya manusia, harus jujur mengakui dirinya berlumur dosa.
Manusia tidak lebih mulia dari babi, anjing atau monyet jika hanya memperturutkan hawa nafsunya semata.
Jika kita tidak lebih mulia dibanding hewan-hewan itu, mengapa kita sering merasa lebih mulia dibanding umat yang lain?
Sesungguhnya gelar kemuliaan itu hanya disematkan kepada manusia yang mau menggunakan akal dan imannya secara paralel.
Oleh karena itu hindarilah kesombongan akan kesucian diri. Sebab jika kita menganggap diri kita suci, maka jangan kaget jika hewan-hewan itu akan serentak berucap " Hellooooooow.... "
Bekasi, 17 Maret 2022